Saturday, November 3, 2012

Droping Air di Banyumas Masih Berjalan


Kendati sudah memasuki musim penghujan, namun permintaan air bersih dari sebagian warga di Kabupaten Banyumas ternyata masih ada.  Dengan demikian, saat ini droping air yang dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) masih tetap berjalan.

''Droping air masih tetap dilakukan, sebab beberapa daerah yang selama ini kekurangan air bersih, seperti di Kemranjen, Kebasen, dan Cilongok masih mengajukan permintaan droping air,'' kata Kepala Pelaksana BPBD Banyumas, Yuniyanto.

Dia mengakui, saat ini hujan sudah mulai turun, tetapi intensitasnya masih relatif kecil, sehingga pengaruhnya terhadap pasokan air ke sumur warga belum begitu terasa.  Masih ada sebagian sumur warga di daerah rawan kekeringan yang belum terisi air.

Selain itu, lanjut dia, ada sebagian daerah yang sudah mulai mengurangi permintaan droping airnya.  ''Ada yang hanya minta dikirimi air bersih tiga hari sekali.  Padahal sebelumnya permintaan air bisa dua hari sekali,'' ujar dia. Dia menambahkan, lantaran permintaan droping air masih ada, Pemkab berupaya untuk tetap melayani permintaan tersebut.  Bahkan BPBD telah menjalin kerjasama dengan kalangan swasta untuk membantu droping air.  Langkah ini untuk menyiasati terkait persoalan pendanaan.

''Kami sudah mengajak kalangan swasta, termasuk perbankan untuk ikut peduli dengan melakukan droping air bersih ke masyarakat yang membutuhkan. Ternyata ajakan ini mendapatkan respon positif dari mereka,'' ungkapnya. Sementara dalam menghadapi musim penghujan, BPBD telah melakukan rapat koordinasi kesiapsiagaan dengan instansi terkait. Langkah ini untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana banjir dan tanah longsor saat musim hujan. Sumber : www.suaramerdeka.com

Ratusan Burung Migran Sambangi Banyumas


Ratusan bahkan ribuan burung migran yang berasal dari daerah utara Khatulistiwa, saat ini banyak terlihat di wilayah Banyumas, Jawa Tengah. Antara lain, di kawasan sekitar Gunung Slamet dan sekitar DAS (Daerah Aliran Sungai) Serayu.

''Sekarang memang sedang musimnya burung-burung dari belahan utara khatulistiwa bermigrasi. Mereka terbang ribuan kilometer menuju tempat yang hangat, karena di tempat asalnya akan berlangsung musim dingin. Salah satu daerah tujuan mereka adalah kepulauan Indonesia,'' kata Hariyawan Agung Wahyudi, peneliti keragaman hayati yang sudah memantau proses migrasi burung di kawasan Banyumas sejak tahun 2000 silam.

Dia menyatakan, burung-burung yang saat ini sedang melakukan migrasi tersebut, antara lain burung Sikep Madu Asia dan Elang Alap Cina. Burung Sikep Madu, menurut Hariyadi, beradal dari kawasan utara Jepang dan daerah Siberia. Sedangkan burung Elang Alap, berasal dari daratan Cina utara.

Menurutnya, burung-burung tersebut terbang mengikuti tiupan angin dan menghindari musim dingin.''Di Indonesia,  biasanya perjalanan mereka berakhir di Nusa Tenggara Timur. Setelah itu, mereka akan kembali ke utara,'' tambahnya.

Dalam perjalanannya hingga Nusa Tenggara Timur itulah, kawanan burung migran tersebut hanya singgah di Banyumas. Kawasan favorit yang sering menjadi tempat burung-burung itu singgah, adalah di kawasan selatan lereng Gunung Slamet dan DAS Serayu.

Menurutnya, keberadaan burung-burung migran di Banyumas tersebut, mulai terlihat sejak awal Oktober. Setelah singgah di Banyumas, mereka kemudian singgah ke beberapa tempat lain di Pulau Jawa dan Bali, hingga kemudian sampai NTT. Selanjutnya, pada Bulan Maret mereka akan mulai kembali ke belahan bumi utara. ''Siklus perjalanan burung igran ini, terjadi setiap tahun,'' katanya.

Selain burung jenis raptor (pemburu), sebenarnya ada cukup banyak jenis burung lainnya yang juga melakukan migrasi. Antara lain, dari jenis burung layang-layang dan burung air.

Hariawan menyebutkan, bila proses migrasi ini sedang berlangsung, biasanya akan ada ratusan ekor  burung Layang-Layang Api dan Layang-Layang Loreng  Asia melintas di atas Bendung Gerak Serayu Desa Tembaknegara Kecamatan Rawalo KAbupaten Banyumas. Burung-burung tersebut menggunakan  kawasan hutan di sepanjang DAS Serayu untuk istirahat di malam harinya.

Menurutnya, kegiatan pemantauan proses migrasi burung, secara tidak langsung sebenarnya bisa dikaitkan perubahan iklim dan lingkungan. Menurutnya, bila terjadi perubahan kondisi lingkungan dan iklim di satu daerah, maka akan terjadi perubahan pola migrasi dari burung-burung tersebut.  Sumber : www.republika.co.id

SMP Negeri 5 Purwokerto Juara Lomba Karawitan


SMP N 5 Purwokerto berhasil keluar sebagai juara umum festival karawitan antar pelajar tingkat SMP se-Banyumas yang digelar di taman rekreasi Andangpangrenan, Purwokerto, Sabtu (27/10). Tiga (3) piala berhasil digondol, yakni sebagai juara umum, penyaji terbaik, dan sinden terbaik.

"Keberhasilan ini mungkin berkat ketekunan juga kedisiplinan anak- anak dalam melakukan latihannya yang rutin seminggu tiga kali," kata guru Seni Karawitan SMP 'Kesenian' Purwokerto tersebut, Kuat Waluyo.

Di SMP N 5, katanya, karawitan merupakan kegiatan eskul karawitan yang wajib diikuti seluruh siswa. Selain itu bagi guru dan karyawanpun dibentuk kelompok karawitan yang otomatis akan mensuport minat para siswa guna mepelajari memainkan instrumen gamelan. Sumber : krjogja.com

Thursday, November 1, 2012

Ikut Melestarikan Karawitan Banyumas


Warisan budaya banyumas sangatlah banyak, namun tidak semua masyarakt khususnya remaja mengenalinya. Bahkan beberapa kesenian warisan leluhur hampir punah. Salah satu andalan kesenian banyumas adalah dengan adanya seni karawitan Banyumas yang telah membawa nama harum banyumas di kancah provinsi, ajang budaya nasional bahkan sampai mancanegara.

Sebuah peninggalan budaya tentu harus tetap dijaga dan diwariskan secara turun temurun. Sehingga regenerasi sangatlah dibutuhkan agar sampai mengalami kepunahan.”Festival karawitan Banyumas merupakan festival yang diselenggarakan untuk mengenalkan seni budaya karawitan gendhing Banyumasan kepada siswa SLTP dan SLTA, agar dapat menumbuhkan kepedulian untuk turut ”nguri-uri” warisan seni budaya Banyumasan, khususnya seni karawitan.” Tutur Bapak Dwi Pindarto yang sementara ini dipercaya menjadi Kepala Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Kabupaten Banyumas.

Kegiatan Festial karawitan Bertempat di Aula Taman Rekreasi Andhang Pangrenan (TRAP) Purwokerto, Kamis (25/10). Festival diikuti oleh 7 SLTA, dibuka langsung oleh Bupati Banyumas, Drs Mardjoko MM. Sehari sebelumnya, di tempat yang sama, festival serupa juga digelar untuk tingkat SLTP, diikuti oleh 11 sekolah.

Dilansir di portal banyumas yaitu www.banyumaskab.go.id Mengenai ketentuan lomba, Kasi Kesenian Dinporabudpar Kabupaten Banyumas, Kasirun merinci, peserta Festival Karawitan Gendhing Banyumasan adalah siswa/siswi SMP/MTs dan SMA/SMK yang ada di Kabupaten Banyumas, dikecualikan SMK Negeri 3 Banyumas, karena di sekolah ini ada jurusan karawitan. Setiap kelompok berjumlah 23 orang, terdiri atas penabuh/pengrawit 13 orang, vokal/gerong/sinden 8 orang, pelatih 1 orang dan official 1 orang. Ricikan gamelan yang disediakan adalah kendhang, bonang barung, bonang penerus, slenthem, demung 1, demung 2, saron barung 1, saron barung 2, saron penerus, kethuk, kenong, kempul dan gong.

Materi gendhing yang disajikan untuk tingkat SLTP dan SLTA masing-masing 1 gendhing wajib dan 1 gendhing pilihan. Gendhing wajib untuk SLTP Pacul Gowang, gendhing pilihan Waru Dhoyong, Senggot dan Ijo-ijo. Sementara untuk tingkat SLTA gendhing wajib Gudril, gendhing pilihan Sekar Gadhung, Ilogondhang, dan Baturraden.

Untuk masing-masing kategori, durasi penyajian 2 gendhing 10-20 menit dimulai sejak bunyi gong buka gendhing. Tafsir balungan gendhing diserahkan kepada masing-masing penggarap/peserta. Kreiteria penilaian meliputi vokabuler garap, kreativitas, dan bener/leres. Dewan Juri yang menilai adalah Darno—Dosen Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, Suparman—seniman dari Taman Budaya Jawa Tengah, dan Rasito Purwo Pengrawit—Dosen Terbang Seni di Amerika.

Dari masing-masing kategori dipilih 6 grup terbaik sebagai juara I, II, III dan juara harapan I, II, dan III, serta satu orang pengendhang dan pesinden terbaik. Masing-masing juara akan mendapat piala bergilir Bupati Banyumas (juara I), piala kejuaraan, piagam penghargaan serta uang pembinaan dengan ketentuan : juara I 2,5 juta, juara II 2,25 juta, juara III 2 juta, juara harapan I 1,75 juta, harapan II 1,5 juta, harapan III 1,25 juta, dan untuk pengendhang dan pesinden terbaik masing-masing 500 ribu.

Bupati Mardjoko dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada jajaran Dinporabudpar, sekolah dan siswa-siswi yang telah turut peduli terhadap pelestarian seni budaya Banyumas. Mardjoko juga mendukung dimasukannya kurikulum muatan lokal kesenian yang telah mengangkat nama baik Banyumas di tingkat nasional, di sekolah-sekolah seluruh Banyumas.  (Kenyataan sekarang Budaya banyumasan di SMP sudah di hapuskan, tidak ada muatan local. Sumber dari salah satu guru mapel budaya banyumasan)

Di akhir sambutannya Mardjoko mengajak kepada segenap masyarakat Banyumas untuk menjaga nama baik Banyumas di segala bidang. Khusus dalam bidang seni budaya, Mardjoko mengajak masyarakat Banyumas untuk mengenali, dan mencintai seni karawitan sebagai salah satu pesona wisata Budaya Banyumas yang harus dilestarikan. (“masyarakat sudah melestariakan, tapi terkadang dukungan dari pemda yang masih setengah hati”, petikan dari budayawan banyumas).

Semoga karawitan banyumas tetap lestari dan kita sebagai masyarakat mau untuk belajar , setidaknya kita tahu nama dan jenis kesenian yang ada di banyumas sebagai bukti kecintaan kita terhadap #banyumasku. Tetap semangat untuk pejuang karawitan banyumas. Sumber : bms.web.id

Rustriningsih Ikut Pilihan Gubernur Jawa Tengah


Rustriningsih ikut dalam ajang perebutan kursi Gubernur Jateng, 26 Mei 2013 mendatang. Wakil Gubernur Jateng tersebut tinggal menunggu rekomendasi dari DPP PDIP. Selain Rustri Gubernur Jateng Bibit Waluyo juga siap untuk memimpin kembali Jateng.

Selain Gubernur dan Wakil Gubernur aktif, bursa calon Guberbur Jateng juga diminati Wakil Ketua Komisi II DPR, Ganjar Pranowo, dia sudah resmi mendaftar ke PDIP. Sementara sineas Garin Nugroho akan maju mencalonkan diri sebagai bakal calon wakil gubernur Jateng.

Mantan Bupati Kebumen Rustriningsih mengaku optimistis memperoleh rekomendasi dari DPP PDIP untuk maju sebagai bakal calon gubernur Jateng."Saya masih menunggu tapi saya optimis rekomendasi partai akan jatuh ke saya," katanya di Purwokerto, usai Seminar Nasional

"Transformasi Sosial Budaya di Indonesia" di Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto. Untuk menjaring dukungan dirinya sudah mengaktifkan akun jejaring sosial "Facebook" dan "Twitter" untuk menjaring kedekatan dengan calon pemilih. Termasuk kunjungan ke daerah secara langsung. Persiapan yang sudah dilakukan sudah cukup matang, untuk menang mengunakan strategi maksimal. "Seperti staregi militer serangan darat, laut dan udara,"jelasnya.

Mengenai siapa kriteria yang akan digandeng sebagai wakil Gubernur, apakah siap dipasangkan dengan Garin Nugroho, Rustri mengatakan, jika rekomendasi turun, maka sosok yang diharapkan idealismenya dan kesehariannya tidak jauh dengan dirinya. "Selain kriteria tersebut karakter kepribadian bagi saya itu yang sangat penting," terang Rustri.

Namun dia akan memastikan kebijakan partai terkait rekomendasi tersebut "Semuanya tergantung dengan rekomendasi apakah jatuh ke tangan saya atau tidak. Saya masih menunggu kebijakan partai dulu,"

Sementara Gubernur Jawa Tengah periode 2008-2013 Bibit Waluyo disejumlah kunjungan mengaku siap mencalonkan kembali dirinya untuk memimpin Jawa Tengah. Dari sejumlah bakal calon yang muncul popularitas Bibit Waluyo dan Rustriningsih unggul, yakni masing-masing 65 persen dan 63 persen. LPSI menggelar survei dengan jumlah responden 3.000 orang yang tersebar di 35 kabupaten/kota se Jateng. Sumber : www.pikiran-rakyat.com

Friday, October 26, 2012

37 Mahasiswa Fakultas Ekonomi Unsoed Purwokerto Lolos Beasiswa Unggulan


Sebanyak 37 mahasiswa baru Fakultas Ekonomi Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto berhasil lolos seleksi Beasiswa Unggulan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Mereka diusulkan ke Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri (BPKLN) Kemendikbud untuk memperoleh beasiswa setelah melewati serangkaian seleksi di tingkat fakultas.  Ke-37 mahasiswa ini merupakan mahasiswa jenjang strata satu kelas Internasional yang terdiri atas 12 mahasiswa jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan (IESP), 12 mahasiswa program studi (prodi) Manajemen, dan Akuntansi sebanyak 13 mahasiswa.

Menurut Koordinator Pengelola Kelas Internasional Fakultas Ekonomi Unsoed Wiwiek Rabiatul Adawiyah, para penerima beasiswa unggulan tahun akademik 2012/2013 berhak mendapatkan beasiswa pendidikan dari Kemendikbud selama delapan semester. "Dengan diperolehnya beasiswa unggulan ini, maka seluruh biaya kuliah mereka selama menempuh studi Sarjana ditanggung oleh Kemendikbud. Di samping itu mereka juga memperoleh kesempatan untuk mengikuti program Double Degree di Hebei University, China," ujar Wiwiek, seperti disitat dari laman Unsoed.

Wiwiek menyebut, program Beasiswa Unggulan ini terbuka bagi mahasiswa yang memiliki prestasi akademik yang baik. Ke depan, Wiwiek berharap jumlah penerima beasiswa ini semakin meningkat dari sebelumnya. Sumber : kampus.okezone.com

Tiket KA ke Sejumlah Kota di Jawa Habis Terjual Menjelang Libur Idul Adha


Tiket kereta api dari Jakarta ke sejumlah kota di Jawa menjelang libur panjang Idul Adha sudah ludes terjual. Okupansi penumpang KA yang melintas di PT KAI daerah Operasi 5 Purwokerto hingga arus balik hingga akhir pekan Minggu (28/10/12) akhir pekan sudah 100 %.

"Libur Idul Adha kebetulan jatuh pada akhir pekan, jumlah penumpang melonjak hingga 20 %," kata Manajer Humas PT KAI Daop V Purwokerto Surono. Rata-rata okupansi KA pada hari normal hanya 80%, tapi sampai akhir pekan ini okupansi sudah 100 %. Berdasarkan pantuan jumlah tiket yang terjual hingga akhir pekan atau arus balik libur panjang hari raya kurban sudah habis terjual.

Peningkatan jumlah penumpang tersebut untuk seluruh KA baik kelas eksekutif, bisnis maupun ekonomi yang melintas di wilayah Daop 5. "Seluruh KA dari Daop V yakni Purwojaya dari Cilacap, Sawunggalih Utama keberangkatan pagi dan malam dari Kutoarjo untuk kelas eksekutif dan bisnis sudah penuh. Kemudian KA kelas ekonomi seperti KA Kutojaya Utara dan Kutojaya Selatan dari Kutoarjo serta KA Serayu dari Kroya, Cilacap juga telah ludes tiketnya. Termasuk semua KA dari Daop lain yang melintas melalui Daop 5," terang Surono.

Mengenai perjalanan KA pada libur panjang tidak terganggu oleh peristiwa tergulingnya KA Prameks di Dusun Krajan, Desa Tirtomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta pada Selasa (23/10/12). Surono mengatakan, tidak terganggu sebab perjalanan KA melalui jalur selatan antara lintas Yogya-Solo sudah normal sejak Rabu pagi. ''Hari ini (Rabu) jalur KA lintas Yogya - Solo sudah lancar lagi. KA Logawa dari stasiun Purwokerto juga diberangkatkan lagi meski ada keterlambatan 24 menit dari jadwal,'' jelasnya

Pada Selasa KA Logawa tujuan Purwokerto yang berangkat dari Jember sempat tertahan di stasiun Prambanan. Sebanyak 400 penumpang terpaksa diangkut dengan bus sampai Purwokerto pukul 6.00. "Sesuai jadwal KA Logawa sampai di Purwokerto pukul 20.00, karena KA Prameks anjlok maka mereka baru tiba pukul 6.00 atau terlambat hingga 10 jam, Selain KA Logawa. KA jurusan Bandung seperti KA Mutiara juga mengalami keterlambatan." kata Surono. Sumber : www.pikiran-rakyat.com

Siswa SD di Banyumas Mesti Jalan 2 Km


Para siswa SD Negeri 1 Gununglurah, Kecamatan Cilongok, Banyumas, Jawa Tengah ini harus berjalan sekitar 2 kilometer untuk mencapai sekolahnya. Bukan itu saja, mereka juga harus melewati sebuah jembatan darurat yang berada diatas Sungai Mangaji yang sebelumnya sempat terputus akibat diterjang banjir bandang pada akhir pekan lalu.

Selain para siswa sekolah tersebut, jembatan darurat ini dibuat untuk mempermudah para warga Desa Sokawera dan Gununglurah, Kecamatan Cilongok untuk memulai aktivitasnya di Kota. Pasalnya jembatan utama satu-satunya yang berada di desa tersebut ini sempat tersapu banjir bandang.

"Dulu ada jembatan semi permanen yang terbuat dari besi bekas rel kereta api, tapi kena banjir bandang jadi untuk sementara kita buat jembatan dengan menggunakan bambu," kata Sobirin, Warga desa yang melintas di jembatan darurat kepada wartawan. Menurut dia, jembatan darurat yang dibuat oleh para warga desa secara gotong royong ini memang lebih kecil 1x12 meter, beda dengan jembatan utama sebelum terkena banjir bandang yang mempunyai lebar 12x4 meter. "Yang penting aktivitas warga bisa tetap berjalan. Apalagi selama jembatan putus dan banjir banyak anak sekolah yang tidak bisa berangkat," jelasnya. Dia berharap pemerintah memberikan perhatian kepada warga desanya agar dapat membantu membangun jembatan yang permanen, karena menurut dia, jembatan bambu ini sering rusak bahkan dalam satu tahun bisa dua kali. "Harapannya agar dibangun jembatan yang lebih tinggi dan kuat dari pemerintah. Karena jembatan bambu selalu rusak terbawa arus saat hujan. Bahkan setiap tahun kami harus 2 kali ganti jembatan," ungkapnya. Sumber : news.detik.com

Thursday, October 25, 2012

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banyumas Coret 97.029 Pemilih


KPU Banyumas menyatakan sebanyak 97.029 pemilih dipastikan dicoret dalam Pilkada Banyumas 2013. Hasil itu merujuk hasil pencocokan dan penelitan (coklit) atau verifikasi oleh petugas pemungutan suara (PPS). "DPS sudah ditetapkan dalam pleno di PPS, 15 Oktober lalu. Sementara KPU hanya menyampaikan hasil rekapitulasi se Banyumas," kata Ketua KPU Aan Rohaeni dalam jumpa pers, Rabu (24/10).

KPU, kata Aan tidak punya kewenangan melakukan pencoretan daftar pemilih. Tetapi, pencoretan dilakukan oleh PPS setelah terlebih dahulu melakukan coklit, verifikasi faktual langsung ke masyarakat pemilih. Adapun DPS berasal dari DP4 yang kemudian diolah menjadi bahan DPS. Setelah dilakukan coklit dan rekapitulasi DPS, ada penurunan pemilih 77.702 orang dari awal DP4 yang diserahkan Dindukcapil. Awalnya DP4 mencapai 1.393.306 pemilih. Setelah dicoret ada juga penambahan 19.327 pemilih. Pencoretan diakibatkan beberapa hal. Dimulai data ganda, meninggal dunia, tidak memenuhi syarat sebagai pemilih atau tidak di kenal berdasarkan keterangan keluarga.

"Kita ada waktu 21 hari untuk penambahan pemilih, sampai nanti DPS ditetapkan jadi DPT 13 Desember. Hasil rekapitulasi, DPS Banyumas 1.315.604 pemilih," kata Aan sambil menyebutkan sepekan sebelum penetapan DPT, masih memungkinkan perubahan. Ketua Panwaskab, Gunawan Sujanmadi menggarisbawahi, sejauh ini mendukung terus langkah KPU termasuk dengan berbagai terobosannya. "Yang paling inti, kita akan mengawasi jangan sampai ada masyarakat yang tercecer tidak mendapat hak semestinya dan menjadi persoalan di kemudian hari," katanya mengingatkan.

Kepala Dindukcapil, Ratimin SSos menjelaskan, bahwa DP4 sifatnya tidak mutlak benar. Sehingga wajar ketika ditemukan sejumlah kekeliruan data. Seperti NIK, nama ganda sampai orang di bawah umur masuk DP4. "Yang pasti, kami komitmen mendukung KPU apapun kebutuhannya sampai tidak ada yang tercecer, juga tidak ada yang dobel," ujarnya. Sumber : www.suaramerdeka.com

Sejumlah Kereta Api Terlambat Tiba di Purwokerto


Sejumlah kereta api dari arah timur yang melintas di jalur selatan diperkirakan terlambat tiba di Stasiun Besar Purwokerto, Jawa Tengah, akibat anjloknya KA Prameks jurusan Solo-Kutoarjo di Kalasan, Yogyakarta, Selasa, sekitar pukul 17.00 WIB. 

"Beberapa rangkaian kereta yang diperkirakan terlambat tiba di Stasiun Besar Purwokerto, yakni KA Senja Utama jurusan Solo-Jakarta, KA Gaya Baru Malam jurusan Surabaya-Jakarta, KA Gajahyana jurusan Malang-Jakarta, dan KA Bima jurusan Surabaya-Jakarta," kata Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 5 Purwokerto Surono. Berdasarkan jadwal perjalanan kereta, kata dia, KA Senja Utama biasanya tiba di Stasiun Besar Purwokerto pukul 21.42 WIB, KA Gaya Baru Malam pukul 22.45 WIB, KA Gajahyana pukul 23.00 WIB, dan KA Bima pukul 01.00 WIB.

Menurut dia, keterlambatan sampai stasiun tujuan diperkirakan juga terjadi pada rangkaian kereta dari arah Jakarta maupun Bandung yang melintas di jalur selatan karena harus melewati lokasi anjloknya KA Prameks, salah satunya KA Turangga jurusan Bandung-Jakarta.

Kendati demikian, dia mengatakan pihaknya tidak bisa memprediksi berapa lama keterlambatan yang akan terjadi. "Kami juga belum mendapat informasi apakah rangkaian KA dari arah barat (Jakarta dan Bandung) yang melintas di jalur selatan akan dialihkan atau tidak," katanya. Menurut dia, dalam kasus kecelakaan yang terjadi di jalan kereta yang memiliki dua jalur rel biasanya petugas PT KAI Daop setempat akan membebaskan atau memperbaiki salah satu jalur rel. Dengan demikian, kata dia, rangkaian KA lainnya dapat melewati jalur yang lain di lokasi kecelakaan secara bergantian.

Seperti diketahui, KA Prambanan Ekspres (Prameks) jurusan Solo-Kutoarjo mengalami kecelakaan di KM 155 antara Stasiun Brambanan dan Stasiun Maguwo, masuk wilayah Kalasan, Yogyakarta, sekitar pukul 17.00 WIB. Dalam kecelakaan tersebut, satu gerbong anjlok dan satu gerbong terguling hingga menutupi dua jalur rel di lokasi kejadian. Sumber : www.antarajateng.com

Klenteng di Banyumas Terbakar


Klenteng Bon Tik Bio, klenteng besar di kota Banyumas Jawa Tengah, Rabu pagi terbakar. Gedung utama dan altar rubuh, begitupun bangunan teras samping yang menggunakan penyangga kayu. Tiga unit mobil pemadam kebakaran yang terlambat turun ke lokasi kejadian hanya mampu menyelamatkan ruang belakang. Api baru padam satu jam kemudian. Warga sekitar tak bisa berbuat banyak, karena saat tahu api sudah membumbung tinggi.

Pengurus klenteng meragukan dugaan kebakaran karena korsleting listrik atau dari lilin yang menyala. Mereka menduga ada sebab lain, dan minta polisi menyelidiki dugaan lain itu. Polisi sendiri hingga Rabu pagi tadi masih melakukan identifikasi dan belum mau memberikan keterangan. Sumber : www.indosiar.com

Friday, October 12, 2012

Fitnes Mania Purwokerto Unjuk Gigi

Minggu, 7 Oktober 2012, menjadi salah satu hari yang bersejarah bagi fitnes mania di daerah Purwokerto dan sekitarnya. Pasalnya, untuk pertama kalinya UBC Xpress digelar di Kota Satria, Purwokerto. UBC Xpress kali ini diadakan di Axel Gym, Jl. Overste Isdiman Gang Kebugaran No. 5, Purwokerto, dan diikuti oleh 23 peserta untuk kategori All Season dan 78 peserta untuk kategori The Ultimate Body.

Uniknya, dalam UBC Xpress kali ini, tampillah tiga orang “guest poser dadakan” untuk menghibur sekaligus mengedukasi para penonton. Ketiga guest poser tersebut, yakni Budi Setiawan, Nando, dan Agung, yang merupakan peserta untuk kategori All Season. Namun karena kondisi tubuhnya dianggap sudah terlalu tebal yang membuat mereka tidak dapat masuk kategori All Season melainkan kategori men’s fitness atau body fit, maka sebagai apreasiasi atas keikutsertaan mereka dalam event ini, tampillah mereka di atas panggung UBC Xpress. Para juri dan panitia juga sepakat bahwa penampilan mereka ini menjadi sarana edukasi mengenai tipe tubuh yang masuk dan yang tidak ke dalam kategori yang dipertandingkan dalam UBC.

Setelah melalui berbagai babak penilaian, akhirnya keluarlah Hendra Aryanto sebagai juara I untuk kategori All Season dan Rendy Yugo sebagai juara I untuk kategori The Ultimate Body.

Menurut pihak Axel Gym, dengan digelarnya UBC Xpress ini bisa memajukan fitness mania Purwokerto, serta diharapkan agar event ini bisa menjadi agenda rutin tahunan, dan untuk ke depannya Purwokerto menjadi salah satu kota penyelenggara Ultimate Body Contest (UBC) tingkat nasional.

Nah, berikut ini adalah daftar juaranya.

Daftar Juara Kategori All Season:

Juara I                                   : Hendra Aryanto (Axel Gym, Purwokerto)

Juara Ii                                  : Farich (Java Gym, Brebes)

Juara Iii                                 : Adnan Firmansyah (Platinum Gym, Purbalingga)

Harapan I                             : Arif Budiarto (Axel Gym, Purwokerto)

Harapan Ii                            : Saminto (Mitra Gym, Pemalang)

Harapan Iii                           : Tlino (Permata Fitness Centre)

The Best Abdominal          : Adnan Firmansyah (Platinum Gym, Purbalingga)

Daftar Juara Kategori The Ultimate Body:

Juara I                                   : Rendy Yugo (Ivana, Purwokerto)

Juara Ii                                  : Supriyanto (Champ, Purwokerto)

Juara Iii                                 : Wahab Ali (Lapendos Gym, Jember)

Harapan I                             : Angga (Gusta Gym, Cilacap)

Harapan Ii                            : Trio Hendrik (Spartacus, Purwokerto)

Harapan Iii                           : Ari P (Power Gym, Purbalingga)

The Best Abdominal          : Rudi (Champ, Purwokerto)
Sumber : duniafitnes.com

80 persen Penduduk Negara Berkembang Bergantung pada Pengobatan Tradisional

Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi mengatakan, 80 persen penduduk negara berkembang bergantung pada pengobatan tradisional untuk perawatan kesehatan primer.
    "Survei Kesehatan Nasional 2010 menunjukkan bahwa 59,12 persen penduduk Indonesia merupakan konsumen jamu dan 95 persen memanfaatkan jamu," katanya dalam makalah berbahasa Inggris yang dibacakan Staf Ahli Menteri Kesehatan Bidang Teknologi Kesehatan dan Globalisasi Agus Purwadianto di Purwokerto, Kamis (11/10/2012).    Agus membacakan makalah Menkes Nafsiah Mboi yang berjudul "Policy and Regulation of Jamu Development and The Way Forward" tersebut dalam "International Conference on Medicinal Plants 2012" yang diselenggarakan Kelompok Kerja Nasional Tumbuhan Obat Indonesia (Pokjanas TOI) bersama Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto di Banyumas Room, Hotel Horison, Purwokerto. Menurut dia, saat ini jamu harus dirangsang untuk menjadi alternatif terkemuka guna meningkatkan kesehatan, mencegah, dan menyembuhkan penyakit, terutama untuk penyakit degeneratif dan gangguan metabolisme, serta untuk tujuan rehabilitasi.    Oleh karena itu, kata dia, penelitian yang didasarkan pada layanan kesehatan merupakan program prioritas di Kementerian Kesehatan untuk menyinergikan dan mengintegrasikan jamu dalam sistem perawatan kesehatan. Dalam hal ini, lanjutnya, perlu menciptakan inovasi seperti swasembada bahan baku obat (berdasarkan tanaman obat), pariwisata sehat dengan jamu, dan manusia sehat menghasilkan ekonomi yang sehat.    "Bapak Presiden telah meminta agar jamu dikembangkan, antara lain dengan cara menyinergikan dan mengintegrasikan jamu ke dalam sistem pelayanan kesehatan, kerja sama penelitian dan pengembangan jamu, Kementerian Kesehatan bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan harus memfasilitasi produksi jamu berkualitas dengan menerapkan standarisasi," katanya. Selain itu, kata dia, meningkatkan produksi dari bahan baku sampai produk akhir, pengawasan dan pengendalian untuk produk jamu, serta mengembangkan skala usaha kecil mikro dan menengah untuk jamu.    Ia mengatakan, pengembangan jamu berbasis ilmiah ini ditujukan untuk memberikan bukti ilmiah penggunaan jamu secara empiris, mendorong penyedia jaringan yang melakukan "layanan jamu" dan "penelitian jamu" dalam penggunaan jamu untuk promosi, pencegahan, pengobatan, dan rehabilitasi serta meningkatkan penyediaan jamu yang aman, berkualitas, dan efektif. "Pengembangan jamu berbasis ilmiah ini ditujukan untuk membangun infrastruktur ’sistem ganda’ penyedia jamu, yakni layanan kesehatan dan peneliti jamu," katanya.    Di bagian akhir makalahnya, Menkes mengatakan, beberapa hal yang harus dilakukan ke depan membutuhkan banyak pemain, masyarakat, dan kemitraan dengan swasta untuk mendapatkan kualitas terbaik dari jamu, percepatan kegiatan dari hulu terkait penyediaan bahan jamu yang berkelanjutan sesuai standar baku, serta memunculkan kesadaran kolektif konservasi dan pengembangan jamu sebagai warisan nasional. Selain itu, kata dia, seluruh puskesmas dan rumah sakit harus menerapkan sinergi serta integrasi pelayanan jamu dalam pengobatan komplementer, alternatif tertentu, dan lainnya secara bertahap.  Dengan demikian, lanjutnya, promosi besar mengenai jamu berupa "Jamu Brand Indonesia" dapat terwujud. "International Conference on Medicinal Plants 2012" yang diselenggarakan di Purwokerto, juga menghadirkan beberapa pembicara dari dalam dan luar negeri seperti Dr Lesley Braun dari Monash University, Assoc.Prof Wandee Gristnapan (Mahidol University), dan Dr Chandrkant B Salunke (Khrisna Mahavidyalaya India). Sumber : health.kompas.com

Kementrian Kesehatan Akan Mengusulkan RUU Jamu


Kementrian Kesehatan (Kemenkes) mengusulkan Penyusunan Rancangan Undang-Undang (RUU) Jamu untuk melindungi keberadaan Industri Jamu Nasional. Apalagi usulan penyusunan RUU jamu juga didukung oleh banyak pihak. Diharapkan, 2013 ada pembicaraan serius mengenai hal tersebut.

"Sudah saatnya jamu jadi tuan rumah yang terpisah dari obat modern, oleh karena itu jamu membutuhkan undang-undang tersendiri yang melindungi. Karena pengaturannya berbeda dengan produksi farmasi modern," kata staf Menteri Kesehatan Bidang Teknologi Kesehatan dan Globalisasi, Agus Puwadianta kepada wartawan di sela-sela International Conference On Medicinal Plants 2012 di Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, Kamis (11/10/2012). Menurut dia, Kemenkes saat ini sedang membuat RPP (Rancangan Peraturan Pemerintah) tentang Pelayanan Kesehatan Tradisional, sebagai amanat dari Undang-Undang Kesehatan, selain itu untuk melindungi industri jamu Nasional dan konsumen. Namun, RPP tersebut belum bisa mengatasi permasalahan jamu yang diberikan bahan kimia obat (BKO).

"Ini karena secara nasional, Indonesia Incorporated belum bisa terwujud oleh RPP ini, karena masih agak berbau pelayanan kesehatan. Padahal ini problemnya bukan hanya pelayanan kesehatan, tidak mungkin dengan PP saja, ini materi muatannya melalui undang-undang," katanya.

Dia juga mengakui selama ini banyak riset yang dilakukan mengenai jamu di laboratorium, tapi belum dimanfaatkan untuk pengobatan. Selain itu, dari 4.000 spesies tanaman yang berpotensi sebagai tumbuhan obat, saat ini baru lima yang benar-benar dikembangkan. "Ini karena banyak dokter yang ragu-ragu dengan khasiat jamu. Tapi sekarang sudah ada 150 dokter se-Indonesia yang dilatih untuk meneliti dan menggunakan jamu. Nantinya akan melayani pasien dengan obat-obatan berbahan baku jamu," katanya.

Menurut dia, selain berkomitmen dengan membentuk eselon II yang membidangi pengobatan tradisional, Kemenkes saat ini juga sudah bekerjasama dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) untuk meyakinkan para dokter agar menggunakan jamu. "Kali ini dengan sertifikasi jamu kita tantang para dokter. Karena di bidang kesehatan pemainnya adalah para dokter," jelasnya. Sumber : health.detik.com

Saturday, October 6, 2012

Siswa dan Guru Thailand Belajar di SMPN 2 Kota Purwokerto


Sebanyak 7 siswa dan  6 guru dari Sainampeung School Thailand selama lima hari berkunjung ke Kabupaten Banyumas. Dari tanggal 19-23 Septeber 2012, mereka akan  ngangsu kawruh  tentang kebudayaan dan system pendidikan di kabupaten tersebut. Di Banyumas para siswa yang didampingi guru tersebut belajar tentang kebudayaan, sistem belajar mengajar dan berbagai ilmu di SMP 2 Purwokerto. Kedatangan mereka disambut Bupati Mardjoko do Pendapa Si Panji, Kamis malam (20/9).

Kepala SMP 2 Purwokerto, Daud Dwi Sudarto,mengatakan selama di Banyumas mereka akan dikenalkan dengan berbagai kesenian dan budaya asli Banyumas. Tak hanya itu, mereka juga akan diajak mengunjungi berbagai obyek wisata di kabupaten yang berada di kaki Gunung Slamet itu. “Ini merupakan kunjungan balasan dari mereka, sebab Juli yang lalu kami beserta rombongan juga berkunjung ke sekolah tersebut. Bahkan, kami sempat diterima oleh Sekretaris Menteri Pendidikan Thailand,” jelasnya.

Selama di Purwokerto, lanjut dia, siswa yang berjumlah tujuh orang dan enam orang guru tersebut diajak mengikuti kegiatan belajar mengajar di kelas. Tak hanya itu mereka juga diajak untuk belajar seni karawitan, jurnaslistik, maupun  seni batik. “Termasuk calung yang merupkan seni khas asli Banyumas,” ujar ida. Menurutnya, kegiatan itu merupakan salah satu syarat yang harus dilakukan oleh sekolah RSBI. Dimana sesuai dengan ketentuan, sekolah RSBI harus mengadakan kegiatan Sister School dengan sekolah di luar negeri., “Di Indonesia adan 300 SMP RSBI dan di Jateng ada 67 sekolah”, tambah dia.

Sementara Bupati Banyumas Mardjoko dalam sambutannya berharap para siswa dan guru dari Sainampeung School Thailand betah di Banyumas. “ Seni dan budaya di Banyumas cukup banyak, bahkan obyek wisatanya indah khususnya air terjun seperti Curug Cipendok dan yang lain” tandasnya.(Suara Merdeka, Sabtu 22 September 2012 Hal 23 Banyumas). Sumber : www.smpn2-purwokerto.sch.id

Siswa MAN 2 Kota Purwokerto Antusias Ikuti Sosialisasi PEMILU


Sekitar 339 siswa Madrasah Aliyah Negeri Purwokerto 2 (MAN Purwokerto 2), Selasa (25/9), mengikuti sosialisasi Pemilu Bupati dan Wakil Bupati Banyumas tahun 2013 di aula MAN Purwokerto 2. Narasumber kegiatan ini adalah Drs. FA Agus Wahyudi, M.Si, anggota KPU Kabupaten Banyumas divisi sosialisasi.

Menurut Agus, kegiatan ini merupakan inisiatif MAN Purwokerto 2 untuk ikut serta dalam proses penyadaran pemilih pemula tentang pentingnya Pemilu di Indonesia. Lebih lanjut, KPU Kabupaten Banyumas mengharapkan dengan terselenggarakannya kegiatan ini akan semakin banyak pihak yang mendukung kampanye Pemilu Bupati Banyumas dan Wakil Bupati Banyumas tahun 2013 yang bersih, demokratis dan bermartabat. “Harapannya akan semakin banyak pemilih, khusunya pemilih pemula yang dapat mengatakan Pemilu Yes, Money Politic No”, ujarnya diakhir penyampaian materi.

Sementara itu dalam sambutan pengantarnya, Drs. Sungkowo, Wakil Kepala MAN Purwokerto 2, mengatakan bahwa tujuan diselenggarakannya kegiatan sosialisasi selain agar para siswa mempunyai kesadaran tentang pentingnya Pemilu sebagai calon pemilih tetapi juga agar para siswa paham tentang penerapan langsung mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn). Menurutnya, Pendidikan Kewarganegaraan yang diajarkan di sekolah tidak hanya tentang teori saja, tetapi akan lebih jelas jika disertai dengan praktek dari ahlinya. Sumber : kpud-banyumaskab.go.id

Friday, October 5, 2012

KPU Kabupaten Banyumas Lakukan Sosialisasi dengan Menanggap Ebeg (Kuda Lumping)


Sesuai dengan program sosialisasi Pemilu Bupati dan Wakil Bupati Banyumas di tahun 2012, KPU Kabupaten Banyumas menyelenggarakan sosialisasi menggunakan media seni lokal, yaitu seni Kuda Lumping atau lebih dikenal dengan seni Ebeg. Kegiatan tersebut berlangsung di Kecamatan Kebasen dan Wangon, Minggu (30/9). Menurut rencana, kegiatan serupa juga akan dilaksanakan di tiga tempat lain, yaitu Kecamatan Kedungbanteng, Kembaran dan Banyumas.

Sementara itu, Agus Wahyudi mengatakan bahwa KPU Kabupaten Banyumas berusaha untuk menyebarluaskan informasi tentang Pemilu Bupati dan Wakil Bupati Banyumas tahun 2013 kepada seluruh lapisan masyarakat. “Kami memandang seni Kuda Lumping atau Ebeg ini masih diminati masyarakat dari seluruh lapisan, maka kami lakukan sosialisasi melalui media itu”, tegas Agus ketika ditanya mengapa memilih media seni lokal.

Berdasarkan pantauan, pelaksanaan kegiatan yang dihelat di Lapangan Kalisalak, Kebasen berlangsung meriah. Sekitar seribu orang berkerumun untuk menyaksikan berbagai atraksi dan tarian Kuda Lumping yang diperagakan oleh Grup Seni Kuda Lumping Budaya Muda Singa Putra pimpinan Bapak Sobingi, Kalisalak. Sumber : kpud-banyumaskab.go.id

Hewan Kurban di Kabupaten Banyumas Diawasi Dinas Peternakan


Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Banyumas, Jawa Tengah (Jateng), menurunkan tim untuk memantau hewan kurban. Tim tersebut terus mengawasi perdagangan hewan kurban. "Kamí tidak mau mengambil risiko hewan kurban bermasalah, misalnya ada persoalan penyakit. Dengan adanya tim tersebut, secara dini (persoalan) akan terdeteksi," kata Kepala Disnakkan Banyumas Sugiyanto, Senin (1/10). 

Dari hasil pemantauan sementara, ujarnya, tidak ditemukan penyakit berbahaya pada hewan kurba, seperti anthraks. Yang ditemukan antara lain penyakit cacing hati. "Cacing hati memng sulit dihindari," ujarnya. Tim pengawas hewan kurban itu terdiri dari 60 petugas. Sejak Senin mereka diterjunkan ke rumah pemotongan hewan (RPH) dan di setiap kecamatan. Sumber : www.mediaindonesia.com

Tim Sepak Bola Banyumas Kembali Meraih Emas di Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) SMP JaTeng


Setelah menunggu delapan tahun, tim sepak bola Banyumas akhirnya kembali meraih emas di cabang sepak bola Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) SMP Jateng. Terakhir, Banyumas meraih emas di sepak bola pada 2004 lalu. Emas itu berhasil didapat setelah mengalahkan Kabupaten Semarang 3-1, adu penalti, pada final di Stadion Citarum, Kamis (4/10). 

Meski sama-sama memiliki peluang cantik, kedua kesebelasan tak mampu melesakkan sebiji gol di waktu normal. Kiper Banyumas Anggit Fajar menjadi bintang setelah berhasil menggagalkan penalti pertama Kabupaten Semarang yang dieksekutori Topan Dito. sedangkan tendangan  Ferdinanto dan Ade Gilang melebar. Hanya Johan yang berhasil membobol gawang Banyumas.

Semenatra Banyumas berhasil menciptakan tiga gol  melalui kaki Giovani Yudha, Anjar Budi dan Galang DH. Hanya Jumanto yang tendangannya melebar dari tiang gawang. Banyumas pun memastikan diri menjadi pemenang dan mendapatkan emas di Popda SMP tahun ini. "Meski kelelahan, anak-anak tampil tenang sepanjang laga. Banyak peluang yang diciptakan tetapi kami gagal mengkonversi menjadi gol. Apa yang kami tunggu-tunggu akhirnya terwujud di babak adu penalti dan kami memenanginya," ujar pelatih Banyumas Indar Wijayanto usai laga.

Para pemain Kabupaten Semarang pun tidak dapat menutupi kekecewaan. Mereka tertunduk lesu setelah timnya kalah adu penalti. Masih belum percaya kekalahan itu, skuad arahan Tri Basuki enggan beranjak dari lapangan. Baru setelah lawan memberi salam, mereka berdiri untuk persiapan prosesi penyerahan medali.
"Ini adalah pertandingan yang ketat. Kami memiliki peluang untuk mencetak gol, lawan pun demikian. Hanya saya kami tidak diberi keberuntungan saat adu penalti," kata  Tri Basuki. Namun demikian, dia mensyukuri atas medali perak  yang didapat. Ini adalah medali pertama sepanjang mengikuti even tahunan pelajar SMP tingkat Jateng. Tahun depan, sambung Tri Basuki, Kabupaten Semarang bertekad meraih prestasi lebih baik. Sumber : www.suaramerdeka.com

Sunday, September 30, 2012

Masyarakat Miskin di Kabupaten Banyumas Dapat Bantuan Beras


Sebanyak 4.083 rumah tangga miskin di desa rawan pangan dan bencana alam tersebar di 18 kecamatan, 28 desa dan 55 korban kebakaran, akan menerima bantuan beras, masing-masing 15 kg dengan jumlah total 61.245 kg dari Pemerintah Kabupaten Banyumas yang berasal dari cadangan beras pemerintah.

Kecamatan dan Desa penerima bantuan antara lain Kecamatan Cilongok (Desa Sambirata 261 KK dan Desa Gunung Lurah 400 KK), Kecamatan Kalibagor (Desa Kaliori 276 KK), Kecamatan Jatilawang (Desa Tinggarjaya 270 KK), Kecamatan Tambak (Desa Watuagung 261 KK), Kecamatan Wangon (Desa Wangon 224 KK), Kecamatan Kembaran (Desa Pliken 214 KK), Kecamatan Ajibarang (Desa Banjarsari 200 KK), Kecamatan Rawalo (Desa Rawalo 162 KK), Kecamatan Sokaraja (Desa Karangnanas 154 KK), Kecamatan Lumbir (Desa Lumbir 131 KK, Cingebul 84 KK, Kedunggede 38 KK, Cidora 10 KK Besuki 14 KK, Parungkamal 79 KK, Cirahab 62 KK, Canduk 30 KK, Karanggayam 27 KK dan Dermaji 65 KK).

Selain itu, Kecamatan Kemranjen (Desa Sibalung 116 KK), Kecamatan Gumelar (Desa Samudra 108 KK), Kecamatan Banyumas (Desa Pasinggangan 108 KK), Kecamatan Sumpiuh (Desa Kemiri 376 KK), Kecamatan Purwojati (Desa Kalitapen 76 KK), Kecamatan Patikraja (Desa Notog 70 KK), Kecamatan Somagede (Desa Piasa Kulon 59 KK) dan Korban Kebakaran sejumlah 55 KK. Demikian dijelaskan Kepala Bapeluh KP Kabupaten Banyumas, Ir. Wisnu Hermawanto, MT.

Ia menambahkan, pelaksanaan pemberian bantuan beras bertujuan agar kebutuhan masyarakat terhadap pangan tetap terpenuhi guna mewujudkan kemandirian dan ketahanan pangan. Indikator keberhasilannya yaitu berkurangnya gejala rawan pangan, terwujudnya kemandirian dan ketahanan pangan masyarakat dan meningkatnya akses pangan masyarakat.

“Bantuan ini merupakan wujud perhatian pemerintah kepada masyarakat miskin di wilayah desa rawan pangan dan rawan bencana. Semoga dapat meringankan beban mereka, akibat kemarau panjang selama ini,” ujar Bupati Banyumas, Drs.Mardjoko, MM didampingi Kepala Bapeluh KP Kabupaten Banyumas Ir. Wisnu Hermawanto, MT saat menyerahkan bantuan tersebut secara bertahap, baru-baru ini.  Sumber : www.tubasmedia.com

Alumni SMA 2 Kota Purwokerto Berikan Bantuan Bea Siswa


Kepedulian para alumni SMAN 2 Kota Purwokerto kepada almamaternya sungguh luar biasa, diantaranya bantuan bea siswa yang ditujukan bagi siswa yang kurang mampu secara ekonomi tetapi mempunyai kemampuan akademis yang tinggi. Kelompok ini cukup banyak di sekolah yang sedang merintis menjadi sekolah bertaraf internasional di kabupayen Banyumas ini. Nama uniknya adalah" komunitas mistar" komunitas miskin tetapi pintar dan pantang menyerah untuk mencapai cita-cita.

Setiap awal tahun pelajaran,SMA 2 Purwokerto dipimpin oleh Kepala Sekolah berburu siswa SMP berprestasi di seluruh pelosok Banyumas dan sekitarnya seperti Cilacap, Purbalingga dan Banjarnegara bahkan sampai diluar eks karesidenan Banyumas seperti Wonosobo dan Pemalang. Dan banyak dijumpai siswa yang berkemampuan akademis tinggi tetapi orang tua kurang mampu ekonominya.Dan SMA 2 Purwokerto siap menampung dan merekrut siswa berprestasi tanpa melihat latar belakang kemampuan orang tua.

Bagi siswa yang kurang mampu akan diberikan keringanan pembiayaan sesuai dengan keadaan setelah diverivikasi oleh guru Bimbingan dan Konseling yang akan berkunjung ke tempat siswa bersangkutan.  Dan gayungpun bersambut dengan kepedulian alumni untuk membantu meringankan beban mereka, Ada sedikitnya lima angkatan alumni yang teratur memberikan beasiswa kepada adik-adik angkatannya, seperti Alumni angkatan 1984 yang bernama SMADA PURWA 84,pada tahun ini memberikan bea siswa sejumlah Rp.7.200.000,-kepada 6 siswa kelas XII. Alumni 1985 ESMADU DELIMA memberikan beasiswa Rp.5.200.000,- untuk masa bulan September sampai Desember untuk 13 siswa. 

Alumni tahun 1989 ALUNGA memberikan sejumlah beasiswa sejumlah Rp.3.000.000,- untuk lima siswa.Alumni tahun 2006 memberikan  beasiswa sejumlah Rp.3.750.000,- untuk lima siswa.meskipun sebagian alumni angkatan 2006 ada yang masih kuliah, mereka rela membagi rizkinya untuk kemajuan dan kelangsungan pendidikan adik-adiknya.Luar biasa.

Bantuan alumni juga tidak hanya bagi siswa yang masih sekolah di SMA 2 Kota Purwokerto,bagi yang sedang kuliah atau masuk perguruan tinggipun  akan dibantu sesuai kebutuhan dan kemampuan alumni di kota dimana siswa tersebut melanjutkan pendidikan. Semoga Allah memberikan balasan yang berlipat-lipat untuk para alumni yang peduli dengan almamaternya. Amiin. Sumber : www.sma2-purwokerto.sch.id

Ribuan Warga Kota Purwokerto, Meriahkan Indonesia Bersepeda

Ribuan masyarakat kota Purwokerto minggu (23/9) pagi mengikuti Indonesia Bersepeda, yang diselengarakan oleh Satuan Kerja RRI Purwokerto. Beragam sepeda mereka gunakan dalam kegiatan ini mulai dari sepeda modern hingga sepeda klasik yang berumur puluhan tahun. Selain itu tidak hanya orang dewasa yang mengikuti kegiatan ini namun juga sejumlah anak-anak juga mengikuti kegiatan Indonesia Bersepeda yang serantak dilaksanakan oleh Stasiun RRI di penjuru Nusantra. Pukul 7 WIB peserta Indonesia Bersepeda dilepas oleh Kapolres Banyumas AKBP Dwiyono.

Kapolres mengucapkan  selamat untuk RRI yang merarayakan ulang tahunya ke 67 di bulan september ini. “Tak lupa kami ucapkan Selamat ulang tahun RRI ke 67, semoga tetap jaya di dudara.” Ungkap Kapolres di Pangung Indonesia Bersepeda sesaat mengibarkan bendera star. Selain itu dirinya berpesan kepada ribuan peserta agar tertib berlalulintas selama mengikuti Indonesia Bersepeda. Terlebih di sejumlah jalan minggu pagi ini sedang berlangsung “Car free Day”. Kapolres Banyumas juga mengungkapkan selain bersepeda menyebabkan sehat, juga sebagai upaya kampanye tertib berlalulintas. Sebab di kota Purwokeryo sejakan bulan Agustus sudah ada Jalur Sepeda. “Saya berpesan kepada peserta Indonesia Bersepeda, agar tetap mematuhi rambu-rambu lalu lintas. Kegiatan ini sehat sekaligus sebagai upaya untuk mensosialisasikan peraturan lalu lintas,” terang Kapolres.

Sementara Kepala Stasiun RRI Purwokerto Rasiah.S.sos, saat mendampingi Kapolres Banyumas pada saat mengibarkan bendera Star mengungkapkan. Kegiatan Indonesia Bersedepa di Wilayah RRI Purwokerto diikui oleh ribuan orang, 500 diantarnya berasal dari berbagai komunitas sepeda diantaranya Forum Komunikasi Pemerhati RRI Purwokerto, Komunitas Sepeda ontel, Police cycling Community, Club Ontel Banyumas dan belasan Komunitas lainya. Menurut Rasiah kegiatan Indonesia Bersepeda ini sebagai upaya mensehatkan masyarakat melalui olah raga Sepeda. Selain itu juga bertujuan lebih mempererat antara Pendengar RRI dengan angkasawan RRI Purwokerto. “Acara ini selaian menyehatkan, juga sebagai ajang mempererat talisiraturahmi antara pendengar RRI dengan kami.” Ungkap Rasiah.

Acara yang menghadirkan sekitar seratus hadiah hiburan termasuk hadiah utama sepeda ini, tidak dipungut biaya. Sedangkan jarak yang ditempuh sekitar 8 KM, dengan Rute Star Halaman RRI Purwokerto-Jalan Jendral Sudirman- Pertigaan Jl. Supriyadi- Gor Satria Purwokerto-Jl. Dr. Angka-  A Yani- Alun-alun Purwokerto- Kembali ke RRI Purwokerto. Dari pantuan RRI, para peserta ini juga mempergunakan sejumlah pakian yang unik, mulai dari pakaian pejuang, none Belanda hingga pakaian adat Jawa Tengah. Selain itu ada peserta difabel yang mengikuti kegaiatan ini. Rute sepanjang 8 KM ini diselesaikan dalam waktu 30 menit. Sumber : rri.co.id

Saturday, September 29, 2012

UKG Lebih Baik Diserahkan Provinsi

Guna menghindari terulangnya kembali kekacauan dalam pelaksanaan Uji Kompetensi Guru (UKG), ke depan penyelenggaraannya lebih baik diserahkan ke tingkat provinsi. Hal itu diungkapkan Eka Bahtiar Rifai, salah satu peserta uji kompetensi jenjang SMP di Kabupaten Banyumas, Jumat (28/9).
Menurut dia, kacaunya pelaksanaan uji kompetensi tahap pertama yang digelar akhir Juli lalu lebih disebabkan jumlah peserta yang mengakses server cukup banyak. Akibatnya server tidak bisa dibuka. Bila penyelenggaraannya diserahkan ke masing-masing provinsi atau daerah, lanjut dia, maka jumlah peserta ujian yang akan mengakses server tidak sebanyak saat ditangani pemerintah pusat.
"Dalam UKG tahap pertama lalu, pesertanya seluruh Indonesia. Tapi jika diselenggarakan di tingkat daerah, pesertanya tidak akan terlalu banyak, Selain itu, waktu pelaksanaannya bisa dibuat tidak bersamaan," ujarnya.
Diakui, untuk mewujudkan hal itu dibutuhkan persiapan dari pemerintah provinsi. Di samping itu, diperlukan adanya kepercayaan dari pemerintah pusat terhadap pemerintah daerah yang menjadi penyelenggara.
Sementara untuk memberikan bekal kemampuan bagi guru peserta uji kompetensi, menurutnya, perlu adanya pelatihan yang diselenggarakan oleh masing-masing kelompok kerja guru. "MKKS atau MGMP dapat mengadakan pelatihan tentang uji kompetensi. Ini dapat membantu guru, khususnya bagi guru yang kurang paham tentang internet," jelasnya.
Kabid Pengembangan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPTK) Dinas Pendidikan Banyumas, Siswoyo mengatakan, pemerintah telah melakukan langkah antisipasi untuk menghindari terjadinya kekacauan seperti yang terjadi pada saat uji kompetensi tahap pertama.
"Dalam ujian tahap I banyak peserta yang tidak bisa mengakses server, sehingga dalam uji kompetensi tahap kedua nanti pemerintah menerapkan adanya uji coba sebelum ujian," ujarnya. Sumber : www.suaramerdeka.com

Stok Ayam Dewasa Kosong, Harga Melambung Tinggi

Tingginya harga ayam potong hingga menembus Rp 30.000 per kilogram (kg), terjadi karena ada kekosongan stok ayam dewasa secara nasional, hingga meroketnya harga pakan ternak impor. Kondisi ini diperkirakan bakal berlangsung hingga dua pekan ke depan.

Persatuan Peternak Unggas Indonesia (PPUI) Banyumas, Gembong Hardiat Nugroho mengatakan, saat ini hingga dua pekan ke depan harga daging ayam potong meroket akibat kekurangan suplai ayam dewasa."Saat ini sedang terjadi kekosongan stok ayam dewasa di tingkat peternak, sehingga menyebabkan harga daging ayam di pasar melambung," kata Gembong Jumat (28/9/12). Kekosongan terjadi, karena selama libur lebaran para peternak juga ikut libur, proses pembesaran ayam dari day old chick (DOC) ayam usia satu hari hingga 40 hari, ayam usia panen, berhenti total. Ini terjadi karena banyak pekerja di sektor peternakan pulang kampung untuk lebaran. Akibatnya sekarang terjadi kekosongan stok ayam dewasa.

Di sisi lain kata Gembong, pada saat yang bersamaan stok telur yang seharusya untuk ditetaskan, oleh pengusaha penetasan skala pabrikan dijual guna memenuhi kebutuhan telur untuk lebaran. Sehingga pada saat peternak ayam sudah mulai akan memelihara kambali, stok DOC yang masuk kandang tinggal 50 persen dari kebutuhan normal. Namun fluktuasi harga akan terjadi hingga dua pekan lagi setelah itu akan normal kembali.

Disamping itu, naiknya harga pakan ikut menyokong melambungnya harga ayam pedaging. Seperti bungkil kacang impor yang tadinya hanya Rp 4000 per kg naik menjadi Rp 8000 per kg. Konsentrat juga barangimpor naik sebelumnya Rp 4800 sekarang menjadi Rp 6000 per kg. Harga daging ayam potong di Kabupaten Banyumas dan sekitarnya kisaran Rp29.000 hingga Rp30.000 per kg. Padahal saat Lebaran harga tertinggi hanya Rp28 ribu/kg.

Situ Mutmainah pedagang ayam potong di Pasar Wage Purwokerto mengatakan, kenaikan harga ayam potong terjadi sejak tiga hari lalu, sejak Selasa (25/9/12). Mengenai penyebabnya dia tidak tahu pasti,"Tetapi saya dengar kalau kenaikan harga daging ayam potong karena kurangnya pasokan dari peternak akibat pengaruh kemarau panjang,"jelasnya. Namun yang pasti dengan naiknya harga ayam potong hingga Rp 30.000 per kg membuat dia bingung untuk menjualnya, sebab pelanggannya banyak yang kabur. Gembong menambahkan, tidak sampai setahun ini sektor peternakan rakyat dipastikan hancur, yakni dengan hadirnya perusahaan konglomerasi yang bakal menguasi sektor peternakan unggas ditanah air.

Di Jawa Tengah sudah ada 30 titik komersial farm yang dikuasai oleh perusahaan Phokpand dari Thailand, Malindo Malayia. Comfeed hingga Samsung dari Korea. "Mereka bakal menguasi industri dari sektor hilir hingga hulu, yakni mulai dari produksi, telur penetasan, DOC, pakan hingga produksi hingga harga produksi,"jelasnya.

Pabrikan tersebut sudah berdiri diantaranya di Kabupaten Brebes, Jepara, Sragen dan sebagainya. Menurut Gembong, satu lokasi pabrikan luasannya mencapai 30 hektar.

"Saat ini saja ratusan peternak kecil sudah banyak yang bangkrut, sebab mereka, perusahaan konglomerasi yang mengendalikan semua komponen untuk budidaya hingga harga pasar. Peternak hanya dijadikan sebagai sapi perah saja, kondisi demikian menyebabkan sektor peternakan mengalami kiamat," terangnya.

Berdirinya komersial farm di tanah air, tidak lain karena adanya kongkalikong oknum pejabat dengan perusahaan skala internasional tersebut. sumber : www.pikiran-rakyat.com

Petani di Kabupaten Banyumas Panen Kedelai


Petani di Kabupaten Banyumas bagian selatan seperti Kecamatan Jatilaang, Purwojati, Rawalo, Kebasen dan Somagede mulai memanen kedelai yang ditanam di sawah kering akibat kemarau. "Petani sengaja menanam kedelai lantaran pada musim kemarau sawahnya tidak ada air,"  kata Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan)  Ngudi Lestari Desa Gentawangi, Kecamatan Jatilawang Suryono, Senin (24/9/2012). 

Menurutnya dalam panen kedalai kemarin dalam satu hektare menghasilkan 1,5 ton dengan harga penjualan Rp7 ribu per satu kilogram. Saat ini ada 150 hektare sawah irigasi teknik dan yang dimanfaatkan hanya 80 persennya dengan sistem penanaman sangat mudah. "Para petani hanya melobangi tanah bekas panenan padi terus dimasuki biji kedalai, tanpa harus harus mengolahnya. Selanjutnya petani tinggal menunggu panen. Sejumlah petani menjelaskan jika petani menanam secara serius maka kemungkinan hasil panenya lebih dari 1,5 ton tapi bisa 2 ton tiap hektare," tandasnya. Sumber : KRJogja.com