Friday, October 26, 2012

37 Mahasiswa Fakultas Ekonomi Unsoed Purwokerto Lolos Beasiswa Unggulan


Sebanyak 37 mahasiswa baru Fakultas Ekonomi Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto berhasil lolos seleksi Beasiswa Unggulan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Mereka diusulkan ke Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri (BPKLN) Kemendikbud untuk memperoleh beasiswa setelah melewati serangkaian seleksi di tingkat fakultas.  Ke-37 mahasiswa ini merupakan mahasiswa jenjang strata satu kelas Internasional yang terdiri atas 12 mahasiswa jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan (IESP), 12 mahasiswa program studi (prodi) Manajemen, dan Akuntansi sebanyak 13 mahasiswa.

Menurut Koordinator Pengelola Kelas Internasional Fakultas Ekonomi Unsoed Wiwiek Rabiatul Adawiyah, para penerima beasiswa unggulan tahun akademik 2012/2013 berhak mendapatkan beasiswa pendidikan dari Kemendikbud selama delapan semester. "Dengan diperolehnya beasiswa unggulan ini, maka seluruh biaya kuliah mereka selama menempuh studi Sarjana ditanggung oleh Kemendikbud. Di samping itu mereka juga memperoleh kesempatan untuk mengikuti program Double Degree di Hebei University, China," ujar Wiwiek, seperti disitat dari laman Unsoed.

Wiwiek menyebut, program Beasiswa Unggulan ini terbuka bagi mahasiswa yang memiliki prestasi akademik yang baik. Ke depan, Wiwiek berharap jumlah penerima beasiswa ini semakin meningkat dari sebelumnya. Sumber : kampus.okezone.com

Tiket KA ke Sejumlah Kota di Jawa Habis Terjual Menjelang Libur Idul Adha


Tiket kereta api dari Jakarta ke sejumlah kota di Jawa menjelang libur panjang Idul Adha sudah ludes terjual. Okupansi penumpang KA yang melintas di PT KAI daerah Operasi 5 Purwokerto hingga arus balik hingga akhir pekan Minggu (28/10/12) akhir pekan sudah 100 %.

"Libur Idul Adha kebetulan jatuh pada akhir pekan, jumlah penumpang melonjak hingga 20 %," kata Manajer Humas PT KAI Daop V Purwokerto Surono. Rata-rata okupansi KA pada hari normal hanya 80%, tapi sampai akhir pekan ini okupansi sudah 100 %. Berdasarkan pantuan jumlah tiket yang terjual hingga akhir pekan atau arus balik libur panjang hari raya kurban sudah habis terjual.

Peningkatan jumlah penumpang tersebut untuk seluruh KA baik kelas eksekutif, bisnis maupun ekonomi yang melintas di wilayah Daop 5. "Seluruh KA dari Daop V yakni Purwojaya dari Cilacap, Sawunggalih Utama keberangkatan pagi dan malam dari Kutoarjo untuk kelas eksekutif dan bisnis sudah penuh. Kemudian KA kelas ekonomi seperti KA Kutojaya Utara dan Kutojaya Selatan dari Kutoarjo serta KA Serayu dari Kroya, Cilacap juga telah ludes tiketnya. Termasuk semua KA dari Daop lain yang melintas melalui Daop 5," terang Surono.

Mengenai perjalanan KA pada libur panjang tidak terganggu oleh peristiwa tergulingnya KA Prameks di Dusun Krajan, Desa Tirtomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta pada Selasa (23/10/12). Surono mengatakan, tidak terganggu sebab perjalanan KA melalui jalur selatan antara lintas Yogya-Solo sudah normal sejak Rabu pagi. ''Hari ini (Rabu) jalur KA lintas Yogya - Solo sudah lancar lagi. KA Logawa dari stasiun Purwokerto juga diberangkatkan lagi meski ada keterlambatan 24 menit dari jadwal,'' jelasnya

Pada Selasa KA Logawa tujuan Purwokerto yang berangkat dari Jember sempat tertahan di stasiun Prambanan. Sebanyak 400 penumpang terpaksa diangkut dengan bus sampai Purwokerto pukul 6.00. "Sesuai jadwal KA Logawa sampai di Purwokerto pukul 20.00, karena KA Prameks anjlok maka mereka baru tiba pukul 6.00 atau terlambat hingga 10 jam, Selain KA Logawa. KA jurusan Bandung seperti KA Mutiara juga mengalami keterlambatan." kata Surono. Sumber : www.pikiran-rakyat.com

Siswa SD di Banyumas Mesti Jalan 2 Km


Para siswa SD Negeri 1 Gununglurah, Kecamatan Cilongok, Banyumas, Jawa Tengah ini harus berjalan sekitar 2 kilometer untuk mencapai sekolahnya. Bukan itu saja, mereka juga harus melewati sebuah jembatan darurat yang berada diatas Sungai Mangaji yang sebelumnya sempat terputus akibat diterjang banjir bandang pada akhir pekan lalu.

Selain para siswa sekolah tersebut, jembatan darurat ini dibuat untuk mempermudah para warga Desa Sokawera dan Gununglurah, Kecamatan Cilongok untuk memulai aktivitasnya di Kota. Pasalnya jembatan utama satu-satunya yang berada di desa tersebut ini sempat tersapu banjir bandang.

"Dulu ada jembatan semi permanen yang terbuat dari besi bekas rel kereta api, tapi kena banjir bandang jadi untuk sementara kita buat jembatan dengan menggunakan bambu," kata Sobirin, Warga desa yang melintas di jembatan darurat kepada wartawan. Menurut dia, jembatan darurat yang dibuat oleh para warga desa secara gotong royong ini memang lebih kecil 1x12 meter, beda dengan jembatan utama sebelum terkena banjir bandang yang mempunyai lebar 12x4 meter. "Yang penting aktivitas warga bisa tetap berjalan. Apalagi selama jembatan putus dan banjir banyak anak sekolah yang tidak bisa berangkat," jelasnya. Dia berharap pemerintah memberikan perhatian kepada warga desanya agar dapat membantu membangun jembatan yang permanen, karena menurut dia, jembatan bambu ini sering rusak bahkan dalam satu tahun bisa dua kali. "Harapannya agar dibangun jembatan yang lebih tinggi dan kuat dari pemerintah. Karena jembatan bambu selalu rusak terbawa arus saat hujan. Bahkan setiap tahun kami harus 2 kali ganti jembatan," ungkapnya. Sumber : news.detik.com

Thursday, October 25, 2012

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banyumas Coret 97.029 Pemilih


KPU Banyumas menyatakan sebanyak 97.029 pemilih dipastikan dicoret dalam Pilkada Banyumas 2013. Hasil itu merujuk hasil pencocokan dan penelitan (coklit) atau verifikasi oleh petugas pemungutan suara (PPS). "DPS sudah ditetapkan dalam pleno di PPS, 15 Oktober lalu. Sementara KPU hanya menyampaikan hasil rekapitulasi se Banyumas," kata Ketua KPU Aan Rohaeni dalam jumpa pers, Rabu (24/10).

KPU, kata Aan tidak punya kewenangan melakukan pencoretan daftar pemilih. Tetapi, pencoretan dilakukan oleh PPS setelah terlebih dahulu melakukan coklit, verifikasi faktual langsung ke masyarakat pemilih. Adapun DPS berasal dari DP4 yang kemudian diolah menjadi bahan DPS. Setelah dilakukan coklit dan rekapitulasi DPS, ada penurunan pemilih 77.702 orang dari awal DP4 yang diserahkan Dindukcapil. Awalnya DP4 mencapai 1.393.306 pemilih. Setelah dicoret ada juga penambahan 19.327 pemilih. Pencoretan diakibatkan beberapa hal. Dimulai data ganda, meninggal dunia, tidak memenuhi syarat sebagai pemilih atau tidak di kenal berdasarkan keterangan keluarga.

"Kita ada waktu 21 hari untuk penambahan pemilih, sampai nanti DPS ditetapkan jadi DPT 13 Desember. Hasil rekapitulasi, DPS Banyumas 1.315.604 pemilih," kata Aan sambil menyebutkan sepekan sebelum penetapan DPT, masih memungkinkan perubahan. Ketua Panwaskab, Gunawan Sujanmadi menggarisbawahi, sejauh ini mendukung terus langkah KPU termasuk dengan berbagai terobosannya. "Yang paling inti, kita akan mengawasi jangan sampai ada masyarakat yang tercecer tidak mendapat hak semestinya dan menjadi persoalan di kemudian hari," katanya mengingatkan.

Kepala Dindukcapil, Ratimin SSos menjelaskan, bahwa DP4 sifatnya tidak mutlak benar. Sehingga wajar ketika ditemukan sejumlah kekeliruan data. Seperti NIK, nama ganda sampai orang di bawah umur masuk DP4. "Yang pasti, kami komitmen mendukung KPU apapun kebutuhannya sampai tidak ada yang tercecer, juga tidak ada yang dobel," ujarnya. Sumber : www.suaramerdeka.com

Sejumlah Kereta Api Terlambat Tiba di Purwokerto


Sejumlah kereta api dari arah timur yang melintas di jalur selatan diperkirakan terlambat tiba di Stasiun Besar Purwokerto, Jawa Tengah, akibat anjloknya KA Prameks jurusan Solo-Kutoarjo di Kalasan, Yogyakarta, Selasa, sekitar pukul 17.00 WIB. 

"Beberapa rangkaian kereta yang diperkirakan terlambat tiba di Stasiun Besar Purwokerto, yakni KA Senja Utama jurusan Solo-Jakarta, KA Gaya Baru Malam jurusan Surabaya-Jakarta, KA Gajahyana jurusan Malang-Jakarta, dan KA Bima jurusan Surabaya-Jakarta," kata Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 5 Purwokerto Surono. Berdasarkan jadwal perjalanan kereta, kata dia, KA Senja Utama biasanya tiba di Stasiun Besar Purwokerto pukul 21.42 WIB, KA Gaya Baru Malam pukul 22.45 WIB, KA Gajahyana pukul 23.00 WIB, dan KA Bima pukul 01.00 WIB.

Menurut dia, keterlambatan sampai stasiun tujuan diperkirakan juga terjadi pada rangkaian kereta dari arah Jakarta maupun Bandung yang melintas di jalur selatan karena harus melewati lokasi anjloknya KA Prameks, salah satunya KA Turangga jurusan Bandung-Jakarta.

Kendati demikian, dia mengatakan pihaknya tidak bisa memprediksi berapa lama keterlambatan yang akan terjadi. "Kami juga belum mendapat informasi apakah rangkaian KA dari arah barat (Jakarta dan Bandung) yang melintas di jalur selatan akan dialihkan atau tidak," katanya. Menurut dia, dalam kasus kecelakaan yang terjadi di jalan kereta yang memiliki dua jalur rel biasanya petugas PT KAI Daop setempat akan membebaskan atau memperbaiki salah satu jalur rel. Dengan demikian, kata dia, rangkaian KA lainnya dapat melewati jalur yang lain di lokasi kecelakaan secara bergantian.

Seperti diketahui, KA Prambanan Ekspres (Prameks) jurusan Solo-Kutoarjo mengalami kecelakaan di KM 155 antara Stasiun Brambanan dan Stasiun Maguwo, masuk wilayah Kalasan, Yogyakarta, sekitar pukul 17.00 WIB. Dalam kecelakaan tersebut, satu gerbong anjlok dan satu gerbong terguling hingga menutupi dua jalur rel di lokasi kejadian. Sumber : www.antarajateng.com

Klenteng di Banyumas Terbakar


Klenteng Bon Tik Bio, klenteng besar di kota Banyumas Jawa Tengah, Rabu pagi terbakar. Gedung utama dan altar rubuh, begitupun bangunan teras samping yang menggunakan penyangga kayu. Tiga unit mobil pemadam kebakaran yang terlambat turun ke lokasi kejadian hanya mampu menyelamatkan ruang belakang. Api baru padam satu jam kemudian. Warga sekitar tak bisa berbuat banyak, karena saat tahu api sudah membumbung tinggi.

Pengurus klenteng meragukan dugaan kebakaran karena korsleting listrik atau dari lilin yang menyala. Mereka menduga ada sebab lain, dan minta polisi menyelidiki dugaan lain itu. Polisi sendiri hingga Rabu pagi tadi masih melakukan identifikasi dan belum mau memberikan keterangan. Sumber : www.indosiar.com

Friday, October 12, 2012

Fitnes Mania Purwokerto Unjuk Gigi

Minggu, 7 Oktober 2012, menjadi salah satu hari yang bersejarah bagi fitnes mania di daerah Purwokerto dan sekitarnya. Pasalnya, untuk pertama kalinya UBC Xpress digelar di Kota Satria, Purwokerto. UBC Xpress kali ini diadakan di Axel Gym, Jl. Overste Isdiman Gang Kebugaran No. 5, Purwokerto, dan diikuti oleh 23 peserta untuk kategori All Season dan 78 peserta untuk kategori The Ultimate Body.

Uniknya, dalam UBC Xpress kali ini, tampillah tiga orang “guest poser dadakan” untuk menghibur sekaligus mengedukasi para penonton. Ketiga guest poser tersebut, yakni Budi Setiawan, Nando, dan Agung, yang merupakan peserta untuk kategori All Season. Namun karena kondisi tubuhnya dianggap sudah terlalu tebal yang membuat mereka tidak dapat masuk kategori All Season melainkan kategori men’s fitness atau body fit, maka sebagai apreasiasi atas keikutsertaan mereka dalam event ini, tampillah mereka di atas panggung UBC Xpress. Para juri dan panitia juga sepakat bahwa penampilan mereka ini menjadi sarana edukasi mengenai tipe tubuh yang masuk dan yang tidak ke dalam kategori yang dipertandingkan dalam UBC.

Setelah melalui berbagai babak penilaian, akhirnya keluarlah Hendra Aryanto sebagai juara I untuk kategori All Season dan Rendy Yugo sebagai juara I untuk kategori The Ultimate Body.

Menurut pihak Axel Gym, dengan digelarnya UBC Xpress ini bisa memajukan fitness mania Purwokerto, serta diharapkan agar event ini bisa menjadi agenda rutin tahunan, dan untuk ke depannya Purwokerto menjadi salah satu kota penyelenggara Ultimate Body Contest (UBC) tingkat nasional.

Nah, berikut ini adalah daftar juaranya.

Daftar Juara Kategori All Season:

Juara I                                   : Hendra Aryanto (Axel Gym, Purwokerto)

Juara Ii                                  : Farich (Java Gym, Brebes)

Juara Iii                                 : Adnan Firmansyah (Platinum Gym, Purbalingga)

Harapan I                             : Arif Budiarto (Axel Gym, Purwokerto)

Harapan Ii                            : Saminto (Mitra Gym, Pemalang)

Harapan Iii                           : Tlino (Permata Fitness Centre)

The Best Abdominal          : Adnan Firmansyah (Platinum Gym, Purbalingga)

Daftar Juara Kategori The Ultimate Body:

Juara I                                   : Rendy Yugo (Ivana, Purwokerto)

Juara Ii                                  : Supriyanto (Champ, Purwokerto)

Juara Iii                                 : Wahab Ali (Lapendos Gym, Jember)

Harapan I                             : Angga (Gusta Gym, Cilacap)

Harapan Ii                            : Trio Hendrik (Spartacus, Purwokerto)

Harapan Iii                           : Ari P (Power Gym, Purbalingga)

The Best Abdominal          : Rudi (Champ, Purwokerto)
Sumber : duniafitnes.com

80 persen Penduduk Negara Berkembang Bergantung pada Pengobatan Tradisional

Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi mengatakan, 80 persen penduduk negara berkembang bergantung pada pengobatan tradisional untuk perawatan kesehatan primer.
    "Survei Kesehatan Nasional 2010 menunjukkan bahwa 59,12 persen penduduk Indonesia merupakan konsumen jamu dan 95 persen memanfaatkan jamu," katanya dalam makalah berbahasa Inggris yang dibacakan Staf Ahli Menteri Kesehatan Bidang Teknologi Kesehatan dan Globalisasi Agus Purwadianto di Purwokerto, Kamis (11/10/2012).    Agus membacakan makalah Menkes Nafsiah Mboi yang berjudul "Policy and Regulation of Jamu Development and The Way Forward" tersebut dalam "International Conference on Medicinal Plants 2012" yang diselenggarakan Kelompok Kerja Nasional Tumbuhan Obat Indonesia (Pokjanas TOI) bersama Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto di Banyumas Room, Hotel Horison, Purwokerto. Menurut dia, saat ini jamu harus dirangsang untuk menjadi alternatif terkemuka guna meningkatkan kesehatan, mencegah, dan menyembuhkan penyakit, terutama untuk penyakit degeneratif dan gangguan metabolisme, serta untuk tujuan rehabilitasi.    Oleh karena itu, kata dia, penelitian yang didasarkan pada layanan kesehatan merupakan program prioritas di Kementerian Kesehatan untuk menyinergikan dan mengintegrasikan jamu dalam sistem perawatan kesehatan. Dalam hal ini, lanjutnya, perlu menciptakan inovasi seperti swasembada bahan baku obat (berdasarkan tanaman obat), pariwisata sehat dengan jamu, dan manusia sehat menghasilkan ekonomi yang sehat.    "Bapak Presiden telah meminta agar jamu dikembangkan, antara lain dengan cara menyinergikan dan mengintegrasikan jamu ke dalam sistem pelayanan kesehatan, kerja sama penelitian dan pengembangan jamu, Kementerian Kesehatan bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan harus memfasilitasi produksi jamu berkualitas dengan menerapkan standarisasi," katanya. Selain itu, kata dia, meningkatkan produksi dari bahan baku sampai produk akhir, pengawasan dan pengendalian untuk produk jamu, serta mengembangkan skala usaha kecil mikro dan menengah untuk jamu.    Ia mengatakan, pengembangan jamu berbasis ilmiah ini ditujukan untuk memberikan bukti ilmiah penggunaan jamu secara empiris, mendorong penyedia jaringan yang melakukan "layanan jamu" dan "penelitian jamu" dalam penggunaan jamu untuk promosi, pencegahan, pengobatan, dan rehabilitasi serta meningkatkan penyediaan jamu yang aman, berkualitas, dan efektif. "Pengembangan jamu berbasis ilmiah ini ditujukan untuk membangun infrastruktur ’sistem ganda’ penyedia jamu, yakni layanan kesehatan dan peneliti jamu," katanya.    Di bagian akhir makalahnya, Menkes mengatakan, beberapa hal yang harus dilakukan ke depan membutuhkan banyak pemain, masyarakat, dan kemitraan dengan swasta untuk mendapatkan kualitas terbaik dari jamu, percepatan kegiatan dari hulu terkait penyediaan bahan jamu yang berkelanjutan sesuai standar baku, serta memunculkan kesadaran kolektif konservasi dan pengembangan jamu sebagai warisan nasional. Selain itu, kata dia, seluruh puskesmas dan rumah sakit harus menerapkan sinergi serta integrasi pelayanan jamu dalam pengobatan komplementer, alternatif tertentu, dan lainnya secara bertahap.  Dengan demikian, lanjutnya, promosi besar mengenai jamu berupa "Jamu Brand Indonesia" dapat terwujud. "International Conference on Medicinal Plants 2012" yang diselenggarakan di Purwokerto, juga menghadirkan beberapa pembicara dari dalam dan luar negeri seperti Dr Lesley Braun dari Monash University, Assoc.Prof Wandee Gristnapan (Mahidol University), dan Dr Chandrkant B Salunke (Khrisna Mahavidyalaya India). Sumber : health.kompas.com

Kementrian Kesehatan Akan Mengusulkan RUU Jamu


Kementrian Kesehatan (Kemenkes) mengusulkan Penyusunan Rancangan Undang-Undang (RUU) Jamu untuk melindungi keberadaan Industri Jamu Nasional. Apalagi usulan penyusunan RUU jamu juga didukung oleh banyak pihak. Diharapkan, 2013 ada pembicaraan serius mengenai hal tersebut.

"Sudah saatnya jamu jadi tuan rumah yang terpisah dari obat modern, oleh karena itu jamu membutuhkan undang-undang tersendiri yang melindungi. Karena pengaturannya berbeda dengan produksi farmasi modern," kata staf Menteri Kesehatan Bidang Teknologi Kesehatan dan Globalisasi, Agus Puwadianta kepada wartawan di sela-sela International Conference On Medicinal Plants 2012 di Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, Kamis (11/10/2012). Menurut dia, Kemenkes saat ini sedang membuat RPP (Rancangan Peraturan Pemerintah) tentang Pelayanan Kesehatan Tradisional, sebagai amanat dari Undang-Undang Kesehatan, selain itu untuk melindungi industri jamu Nasional dan konsumen. Namun, RPP tersebut belum bisa mengatasi permasalahan jamu yang diberikan bahan kimia obat (BKO).

"Ini karena secara nasional, Indonesia Incorporated belum bisa terwujud oleh RPP ini, karena masih agak berbau pelayanan kesehatan. Padahal ini problemnya bukan hanya pelayanan kesehatan, tidak mungkin dengan PP saja, ini materi muatannya melalui undang-undang," katanya.

Dia juga mengakui selama ini banyak riset yang dilakukan mengenai jamu di laboratorium, tapi belum dimanfaatkan untuk pengobatan. Selain itu, dari 4.000 spesies tanaman yang berpotensi sebagai tumbuhan obat, saat ini baru lima yang benar-benar dikembangkan. "Ini karena banyak dokter yang ragu-ragu dengan khasiat jamu. Tapi sekarang sudah ada 150 dokter se-Indonesia yang dilatih untuk meneliti dan menggunakan jamu. Nantinya akan melayani pasien dengan obat-obatan berbahan baku jamu," katanya.

Menurut dia, selain berkomitmen dengan membentuk eselon II yang membidangi pengobatan tradisional, Kemenkes saat ini juga sudah bekerjasama dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) untuk meyakinkan para dokter agar menggunakan jamu. "Kali ini dengan sertifikasi jamu kita tantang para dokter. Karena di bidang kesehatan pemainnya adalah para dokter," jelasnya. Sumber : health.detik.com

Saturday, October 6, 2012

Siswa dan Guru Thailand Belajar di SMPN 2 Kota Purwokerto


Sebanyak 7 siswa dan  6 guru dari Sainampeung School Thailand selama lima hari berkunjung ke Kabupaten Banyumas. Dari tanggal 19-23 Septeber 2012, mereka akan  ngangsu kawruh  tentang kebudayaan dan system pendidikan di kabupaten tersebut. Di Banyumas para siswa yang didampingi guru tersebut belajar tentang kebudayaan, sistem belajar mengajar dan berbagai ilmu di SMP 2 Purwokerto. Kedatangan mereka disambut Bupati Mardjoko do Pendapa Si Panji, Kamis malam (20/9).

Kepala SMP 2 Purwokerto, Daud Dwi Sudarto,mengatakan selama di Banyumas mereka akan dikenalkan dengan berbagai kesenian dan budaya asli Banyumas. Tak hanya itu, mereka juga akan diajak mengunjungi berbagai obyek wisata di kabupaten yang berada di kaki Gunung Slamet itu. “Ini merupakan kunjungan balasan dari mereka, sebab Juli yang lalu kami beserta rombongan juga berkunjung ke sekolah tersebut. Bahkan, kami sempat diterima oleh Sekretaris Menteri Pendidikan Thailand,” jelasnya.

Selama di Purwokerto, lanjut dia, siswa yang berjumlah tujuh orang dan enam orang guru tersebut diajak mengikuti kegiatan belajar mengajar di kelas. Tak hanya itu mereka juga diajak untuk belajar seni karawitan, jurnaslistik, maupun  seni batik. “Termasuk calung yang merupkan seni khas asli Banyumas,” ujar ida. Menurutnya, kegiatan itu merupakan salah satu syarat yang harus dilakukan oleh sekolah RSBI. Dimana sesuai dengan ketentuan, sekolah RSBI harus mengadakan kegiatan Sister School dengan sekolah di luar negeri., “Di Indonesia adan 300 SMP RSBI dan di Jateng ada 67 sekolah”, tambah dia.

Sementara Bupati Banyumas Mardjoko dalam sambutannya berharap para siswa dan guru dari Sainampeung School Thailand betah di Banyumas. “ Seni dan budaya di Banyumas cukup banyak, bahkan obyek wisatanya indah khususnya air terjun seperti Curug Cipendok dan yang lain” tandasnya.(Suara Merdeka, Sabtu 22 September 2012 Hal 23 Banyumas). Sumber : www.smpn2-purwokerto.sch.id

Siswa MAN 2 Kota Purwokerto Antusias Ikuti Sosialisasi PEMILU


Sekitar 339 siswa Madrasah Aliyah Negeri Purwokerto 2 (MAN Purwokerto 2), Selasa (25/9), mengikuti sosialisasi Pemilu Bupati dan Wakil Bupati Banyumas tahun 2013 di aula MAN Purwokerto 2. Narasumber kegiatan ini adalah Drs. FA Agus Wahyudi, M.Si, anggota KPU Kabupaten Banyumas divisi sosialisasi.

Menurut Agus, kegiatan ini merupakan inisiatif MAN Purwokerto 2 untuk ikut serta dalam proses penyadaran pemilih pemula tentang pentingnya Pemilu di Indonesia. Lebih lanjut, KPU Kabupaten Banyumas mengharapkan dengan terselenggarakannya kegiatan ini akan semakin banyak pihak yang mendukung kampanye Pemilu Bupati Banyumas dan Wakil Bupati Banyumas tahun 2013 yang bersih, demokratis dan bermartabat. “Harapannya akan semakin banyak pemilih, khusunya pemilih pemula yang dapat mengatakan Pemilu Yes, Money Politic No”, ujarnya diakhir penyampaian materi.

Sementara itu dalam sambutan pengantarnya, Drs. Sungkowo, Wakil Kepala MAN Purwokerto 2, mengatakan bahwa tujuan diselenggarakannya kegiatan sosialisasi selain agar para siswa mempunyai kesadaran tentang pentingnya Pemilu sebagai calon pemilih tetapi juga agar para siswa paham tentang penerapan langsung mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn). Menurutnya, Pendidikan Kewarganegaraan yang diajarkan di sekolah tidak hanya tentang teori saja, tetapi akan lebih jelas jika disertai dengan praktek dari ahlinya. Sumber : kpud-banyumaskab.go.id

Friday, October 5, 2012

KPU Kabupaten Banyumas Lakukan Sosialisasi dengan Menanggap Ebeg (Kuda Lumping)


Sesuai dengan program sosialisasi Pemilu Bupati dan Wakil Bupati Banyumas di tahun 2012, KPU Kabupaten Banyumas menyelenggarakan sosialisasi menggunakan media seni lokal, yaitu seni Kuda Lumping atau lebih dikenal dengan seni Ebeg. Kegiatan tersebut berlangsung di Kecamatan Kebasen dan Wangon, Minggu (30/9). Menurut rencana, kegiatan serupa juga akan dilaksanakan di tiga tempat lain, yaitu Kecamatan Kedungbanteng, Kembaran dan Banyumas.

Sementara itu, Agus Wahyudi mengatakan bahwa KPU Kabupaten Banyumas berusaha untuk menyebarluaskan informasi tentang Pemilu Bupati dan Wakil Bupati Banyumas tahun 2013 kepada seluruh lapisan masyarakat. “Kami memandang seni Kuda Lumping atau Ebeg ini masih diminati masyarakat dari seluruh lapisan, maka kami lakukan sosialisasi melalui media itu”, tegas Agus ketika ditanya mengapa memilih media seni lokal.

Berdasarkan pantauan, pelaksanaan kegiatan yang dihelat di Lapangan Kalisalak, Kebasen berlangsung meriah. Sekitar seribu orang berkerumun untuk menyaksikan berbagai atraksi dan tarian Kuda Lumping yang diperagakan oleh Grup Seni Kuda Lumping Budaya Muda Singa Putra pimpinan Bapak Sobingi, Kalisalak. Sumber : kpud-banyumaskab.go.id

Hewan Kurban di Kabupaten Banyumas Diawasi Dinas Peternakan


Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Banyumas, Jawa Tengah (Jateng), menurunkan tim untuk memantau hewan kurban. Tim tersebut terus mengawasi perdagangan hewan kurban. "Kamí tidak mau mengambil risiko hewan kurban bermasalah, misalnya ada persoalan penyakit. Dengan adanya tim tersebut, secara dini (persoalan) akan terdeteksi," kata Kepala Disnakkan Banyumas Sugiyanto, Senin (1/10). 

Dari hasil pemantauan sementara, ujarnya, tidak ditemukan penyakit berbahaya pada hewan kurba, seperti anthraks. Yang ditemukan antara lain penyakit cacing hati. "Cacing hati memng sulit dihindari," ujarnya. Tim pengawas hewan kurban itu terdiri dari 60 petugas. Sejak Senin mereka diterjunkan ke rumah pemotongan hewan (RPH) dan di setiap kecamatan. Sumber : www.mediaindonesia.com

Tim Sepak Bola Banyumas Kembali Meraih Emas di Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) SMP JaTeng


Setelah menunggu delapan tahun, tim sepak bola Banyumas akhirnya kembali meraih emas di cabang sepak bola Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) SMP Jateng. Terakhir, Banyumas meraih emas di sepak bola pada 2004 lalu. Emas itu berhasil didapat setelah mengalahkan Kabupaten Semarang 3-1, adu penalti, pada final di Stadion Citarum, Kamis (4/10). 

Meski sama-sama memiliki peluang cantik, kedua kesebelasan tak mampu melesakkan sebiji gol di waktu normal. Kiper Banyumas Anggit Fajar menjadi bintang setelah berhasil menggagalkan penalti pertama Kabupaten Semarang yang dieksekutori Topan Dito. sedangkan tendangan  Ferdinanto dan Ade Gilang melebar. Hanya Johan yang berhasil membobol gawang Banyumas.

Semenatra Banyumas berhasil menciptakan tiga gol  melalui kaki Giovani Yudha, Anjar Budi dan Galang DH. Hanya Jumanto yang tendangannya melebar dari tiang gawang. Banyumas pun memastikan diri menjadi pemenang dan mendapatkan emas di Popda SMP tahun ini. "Meski kelelahan, anak-anak tampil tenang sepanjang laga. Banyak peluang yang diciptakan tetapi kami gagal mengkonversi menjadi gol. Apa yang kami tunggu-tunggu akhirnya terwujud di babak adu penalti dan kami memenanginya," ujar pelatih Banyumas Indar Wijayanto usai laga.

Para pemain Kabupaten Semarang pun tidak dapat menutupi kekecewaan. Mereka tertunduk lesu setelah timnya kalah adu penalti. Masih belum percaya kekalahan itu, skuad arahan Tri Basuki enggan beranjak dari lapangan. Baru setelah lawan memberi salam, mereka berdiri untuk persiapan prosesi penyerahan medali.
"Ini adalah pertandingan yang ketat. Kami memiliki peluang untuk mencetak gol, lawan pun demikian. Hanya saya kami tidak diberi keberuntungan saat adu penalti," kata  Tri Basuki. Namun demikian, dia mensyukuri atas medali perak  yang didapat. Ini adalah medali pertama sepanjang mengikuti even tahunan pelajar SMP tingkat Jateng. Tahun depan, sambung Tri Basuki, Kabupaten Semarang bertekad meraih prestasi lebih baik. Sumber : www.suaramerdeka.com