Thursday, November 1, 2012

Ikut Melestarikan Karawitan Banyumas


Warisan budaya banyumas sangatlah banyak, namun tidak semua masyarakt khususnya remaja mengenalinya. Bahkan beberapa kesenian warisan leluhur hampir punah. Salah satu andalan kesenian banyumas adalah dengan adanya seni karawitan Banyumas yang telah membawa nama harum banyumas di kancah provinsi, ajang budaya nasional bahkan sampai mancanegara.

Sebuah peninggalan budaya tentu harus tetap dijaga dan diwariskan secara turun temurun. Sehingga regenerasi sangatlah dibutuhkan agar sampai mengalami kepunahan.”Festival karawitan Banyumas merupakan festival yang diselenggarakan untuk mengenalkan seni budaya karawitan gendhing Banyumasan kepada siswa SLTP dan SLTA, agar dapat menumbuhkan kepedulian untuk turut ”nguri-uri” warisan seni budaya Banyumasan, khususnya seni karawitan.” Tutur Bapak Dwi Pindarto yang sementara ini dipercaya menjadi Kepala Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Kabupaten Banyumas.

Kegiatan Festial karawitan Bertempat di Aula Taman Rekreasi Andhang Pangrenan (TRAP) Purwokerto, Kamis (25/10). Festival diikuti oleh 7 SLTA, dibuka langsung oleh Bupati Banyumas, Drs Mardjoko MM. Sehari sebelumnya, di tempat yang sama, festival serupa juga digelar untuk tingkat SLTP, diikuti oleh 11 sekolah.

Dilansir di portal banyumas yaitu www.banyumaskab.go.id Mengenai ketentuan lomba, Kasi Kesenian Dinporabudpar Kabupaten Banyumas, Kasirun merinci, peserta Festival Karawitan Gendhing Banyumasan adalah siswa/siswi SMP/MTs dan SMA/SMK yang ada di Kabupaten Banyumas, dikecualikan SMK Negeri 3 Banyumas, karena di sekolah ini ada jurusan karawitan. Setiap kelompok berjumlah 23 orang, terdiri atas penabuh/pengrawit 13 orang, vokal/gerong/sinden 8 orang, pelatih 1 orang dan official 1 orang. Ricikan gamelan yang disediakan adalah kendhang, bonang barung, bonang penerus, slenthem, demung 1, demung 2, saron barung 1, saron barung 2, saron penerus, kethuk, kenong, kempul dan gong.

Materi gendhing yang disajikan untuk tingkat SLTP dan SLTA masing-masing 1 gendhing wajib dan 1 gendhing pilihan. Gendhing wajib untuk SLTP Pacul Gowang, gendhing pilihan Waru Dhoyong, Senggot dan Ijo-ijo. Sementara untuk tingkat SLTA gendhing wajib Gudril, gendhing pilihan Sekar Gadhung, Ilogondhang, dan Baturraden.

Untuk masing-masing kategori, durasi penyajian 2 gendhing 10-20 menit dimulai sejak bunyi gong buka gendhing. Tafsir balungan gendhing diserahkan kepada masing-masing penggarap/peserta. Kreiteria penilaian meliputi vokabuler garap, kreativitas, dan bener/leres. Dewan Juri yang menilai adalah Darno—Dosen Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, Suparman—seniman dari Taman Budaya Jawa Tengah, dan Rasito Purwo Pengrawit—Dosen Terbang Seni di Amerika.

Dari masing-masing kategori dipilih 6 grup terbaik sebagai juara I, II, III dan juara harapan I, II, dan III, serta satu orang pengendhang dan pesinden terbaik. Masing-masing juara akan mendapat piala bergilir Bupati Banyumas (juara I), piala kejuaraan, piagam penghargaan serta uang pembinaan dengan ketentuan : juara I 2,5 juta, juara II 2,25 juta, juara III 2 juta, juara harapan I 1,75 juta, harapan II 1,5 juta, harapan III 1,25 juta, dan untuk pengendhang dan pesinden terbaik masing-masing 500 ribu.

Bupati Mardjoko dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada jajaran Dinporabudpar, sekolah dan siswa-siswi yang telah turut peduli terhadap pelestarian seni budaya Banyumas. Mardjoko juga mendukung dimasukannya kurikulum muatan lokal kesenian yang telah mengangkat nama baik Banyumas di tingkat nasional, di sekolah-sekolah seluruh Banyumas.  (Kenyataan sekarang Budaya banyumasan di SMP sudah di hapuskan, tidak ada muatan local. Sumber dari salah satu guru mapel budaya banyumasan)

Di akhir sambutannya Mardjoko mengajak kepada segenap masyarakat Banyumas untuk menjaga nama baik Banyumas di segala bidang. Khusus dalam bidang seni budaya, Mardjoko mengajak masyarakat Banyumas untuk mengenali, dan mencintai seni karawitan sebagai salah satu pesona wisata Budaya Banyumas yang harus dilestarikan. (“masyarakat sudah melestariakan, tapi terkadang dukungan dari pemda yang masih setengah hati”, petikan dari budayawan banyumas).

Semoga karawitan banyumas tetap lestari dan kita sebagai masyarakat mau untuk belajar , setidaknya kita tahu nama dan jenis kesenian yang ada di banyumas sebagai bukti kecintaan kita terhadap #banyumasku. Tetap semangat untuk pejuang karawitan banyumas. Sumber : bms.web.id

No comments:

Post a Comment